Banyak selebriti papan atas dunia yang
menjadi pemeluk Kabbalah, diantaranya
Madonna, pesepakbloa David Beckham dan istri tercintanya Victoria “Posh” Spice Girl, Demi Moore dan mantan suaminya Ashton Kucther, Keira Knightley, Britney
Spears, Lindsay Louhan, Elizabeth Taylor, Guy Ritchie, dan Jeff Godblum.
Jenifer
Minar mengutip
penulis buku “The 72
Names of God: Technology for the Soul”, Yehuda Berg, dalam artikel berjudul “Celebrities and Kabbalah… Why The Fascination?”
yang dimuat dalam AssociatedContent.com
menyatakan bahwa trend artis top
dunia mempelajari Kabbalah lebih
didorong oleh kekosongan jiwa mereka di tengah gemerlapnya kehidupan kaum jetset. “Mereka sudah memiliki segala mimpi yang diinginkan semua manusia namun
di dasar hati mereka yang paling dalam mereka tetap merasa haus. Mereka bingung
dan bertanya pada diri sendiri tentang keberadaan mereka dan kehidupan dunia
ini. Apa makna hidup bagi mereka. Sebab itu mereka mencari-cari jawabannya?, ungkap
Berg.
Madonna, yang memiliki nama Kabalis Esther, membenarkan pandangan Berg. Dalam berbagai wawancara soal
keputusannya memeluk Kabbalah sebagai
pedoman kehidupan religinya, Madonna
mengaku sekarang hidupnya menjadi lebih bermakna. “Kabbalah telah mengubahku menjadi lebih baik. Ia (Kabbalah) mampu
mengurangi egoisme yang ada dalam diriku. Bukan itu saja, Kabbalah juga
memberikan ruang yang lebih luas guna dipakai sebagai sarana kontemplasi bagi
banyak hal, ” ujar Madonna.
Madonna memang dikenal sebagai
ikon selebritis Kabalis. Salah seorang pengagumnya yang juga penyanyi top, Britney Spears, mengikuti jejak sang
idola masuk menjadi anggota Kabbalah.
Ketika Britney menyatakan diri masuk Kabbalah, Madonna memberinya buku
tentang Kabbalah sebagai hadiah
khusus darinya. Bagi Spears, Kabbalah memberinya banyak kebebasan
dalam berekspresi, juga dalam selera seksnya yang oleh banyak kalangan dianggap
murahan.
[Menurut kabar diberitakan
– saya tidak tahu apakah kabar yang pernah beredar ini benar ataukah hoax - bahwa Britney telah keluar dari Kabbalah
saat mempunyai hubungan dekat dengan paparazzi
muslim].
Setelah ditinggalkan Britney Spears, Madonna mendekati Lindsay Louhan dan berhasil
memperkenalkan serta mengajaknya masuk Kabbalah.
Inisiasi Lindsay Louhan sebagai anggota The Kabbalah Center
of Los Angeles dilakukan Madonna
di atas panggung pembukaan MTV Award
di tahun 2003 di mana lantai panggung didesain berbentuk papan catur.
Lindsay
Louhan memiliki
nama Kabalis ‘Rose’, sebuah nama yang
cukup kuno dan memiliki arti yang sangat penting dan khusus dalam ritus
Kabbalah. Salah satu kuil Kabbalah kuno yang didirikan pelarian Templar berdiri
di Skotlandia dan diberi nama Rosslyn
Chapel (Kapel Rose).
[Dalam salah satu
film yang dibintanginya “I Know Who Kills
Me”, jika diperhatikan cover DVD/ posternya
bergambar bunga mawar/ rose. Apakah
suatu kebetulan, atau Lindsay sendiri yang meminta, atau memang pihak kru film
juga sudah mengetahuinya, atau bahkan mereka juga anggota Kabbalah?]
Banyaknya selebriti dunia yang
memeluk Kabbalah tidak lepas dari
peran pusat-pusat Kabbalah yang
berdiri di kota-kota besar di Amerika dan Eropa. Menurut Jennifer Minar, di
seluruh dunia sekarang ini tidak kurang dari lima puluh pusat Kabbalah (Kabbalah
Centre) telah berdiri, siapa pun bisa masuk ke sana dan menjadi
anggotanya.
APA SIH ARTI
KABBALAH?
Kata
Kabbalah (Qabbala)
atau
Qibil dalam bahasa Ibrani
awalnya adalah istilah yang netral, yang secara harfiah memiliki arti sebagai lisan,
tradisi lisan, yang diteruskan atau diwariskan secara lisan. Namun belakangan ketika
kaum Yahudi menggunakan istilah ini untuk menyembunyikan dan memelihara
kepercayaan mistis-esoteris kelompok
mereka, maka istilah ini menjadi sangat politis.
Encarta Encyclopedia
(2005) menuliskan bahwa istilah Kabbalah
berasal dari bahasa Ibrani yang
memiliki pengertian luas sebagai ilmu kebatinan Yahudi atau Yudaisme (Judaism) dalam bentuk dan rupa yang
amat beragam dan hanya dipahami oleh sedikit orang.
Menurut definisi ini,
Kabbalah mempelajari arti tersembunyi
dari Taurat dan naskah agama Yahudi. Tetapi, ketika kita mengkaji masalah ini
lebih dekat, kita menemukan berbagai faktanya adalah sesuatu yang sama sekali
berbeda. Fakta-fakta
ini membawa kita kepada kesimpulan bahwa Kabbalah
adalah suatu sistem yang berakar kepada penyembahan dan pemujaan berhala; bahwa
ia ada sebelum Taurat, dan menjadi tersebar luas bersama agama Yahudi setelah
Taurat diturunkan.
Fakta yang menarik
tentang Kabbalah ini dijelaskan oleh sumber yang sama menariknya. Murat Ozgen, seorang Freemason Turki,
menulis didalam bukunya, “Masonluk Nedir
ver Nasildir? (Apa dan Seperti Apa Freemasonry Itu?) : Kita tidak mengetahui
dengan jelas dari mana Kabbalah datang atau bagaimana ia berkembang”.
Kabbalah
adalah nama umum untuk sebuah filsafat yang unik,
berbentuk metafisik, mistik, sarat dengan berbagai filsafat esoteris dan
ritual penyembahan serta pemujaan berhala, bahkan penyembahan iblis, yang telah
ada jauh sebelum Taurat-Musa dan telah menyebar luas bersama Judaisme, yang seluruhnya
berurat-berakar pada praktek-praktek kebatinan serta penyembahan dewa-dewi di
zaman Mesir Kuno.
Ia diterima sebagai
ilmu kebatinan Yahudi namun sebagian elemen yang dikandungnya menunjukkan bahwa
ia terbentuk jauh lebih dahulu dari Taurat.
Ahli sejarah Prancis,
Gougenot des Mousseaux, menjelaskan
bahwa Kabbalah memang jauh lebih tua
daripada agama Yahudi. Ahli sejarah Yahudi, Theodore
Reinach, mengatakan bahwa Kabbalah
merupakan suatu racun teramat halus yang menyusupi dan memenuhi nadi agama Yahudi.
Solomon Reinach mendefinisikan Kabbalah sebagai salah satu penyimpangan
pikiran manusia yang terburuk, alasannya adalah karena doktrinnya sebagian
besar berhubungan dengan ilmu sihir.
Dianutnya Kabbalah oleh orang-orang Yahudi juga mengundang tanda tanya
besar pada diri seorang Harun Yahya, “Ini sungguh aneh, jika kita memandang
Yahudi sebagai sebuah agama monoteistik, yang diawali dengan turunnya Taurat
kepada Nabi Musa AS. Tapi kenyataannya di dalam agama ini ada sebentuk sistem
yang disebut Kabbalah, yang mengadopsi praktik-praktik dasar sihir yang
sebenarnya bertentangan dengan Taurat. Hal ini memperkuat apa yang telah
disebutkan sebelumnya, dan menunjukkan bahwa Kabbalah sebenarnya merupakan
elemen jahat dari luar yang menyusup ke dalam Yudaisme. ”
Tetapi apa sumber
dari elemen ini? Ahli sejarah Yahudi Fabre
d'Olivet pun menyebutkan bahwa Kabbalah
berasal dari Mesir Kuno. Kabbalah
sesungguhnya memiliki akar yang lebih panjang dan merujuk pada ilmu-ilmu sihir
kuno di zaman Fir’aun yang biasa dikerjakan dan menjadi alat kekuasaan para
pendeta tinggi di sekitar Fir’aun.
“Kabbalah merupakan suatu tradisi yang
dipelajari oleh sebagian pemimpin Bani Israil di Mesir Kuno, dan diteruskan
sebagai tradisi dari mulut ke mulut, dari generasi ke generasi,” jelas d’Olivet. Karena itulah, kita harus menengok ke Mesir Kuno untuk
menemukan sumber utama dari rantai Kabbalah
(Kabbalah-Templar-Freemasonry) ini.
Banyak
kalangan percaya, selama ribuan tahun Kabbalah telah menjadi salah satu batu pondasi
bagi setiap jenis upacara sihir dan kemudian menjadi induk dari segala
induk ilmu sihir yang ada di dunia hingga hari ini. Para
rabbi yang mempelajari Kabbalah dipercaya
memiliki kekuatan gaib yang besar. Banyak pula orang non-Yahudi yang telah terpengaruh
dengan Kabbalah dan mencoba mempraktikkan
ilmu sihir dengan menggunakan doktrin-doktrinnya. Kecenderungan esoterik yang
terjadi di Eropa selama akhir Abad Pertengahan, khususnya sebagaimana yang
dipraktikkan oleh para ahli alkimia (alchemist),
sangat banyak yang berakar dari Kabbalah.
Ajaran Kabbalah dipercaya merupakan ajaran paganisme yang memadukan kepercayaan
terhadap kosmos dengan jiwa manusia, sumber dari ajaran Talmud yang kini banyak
dianut oleh kaum Zionis-Yahudi seluruh dunia.
Hanya saja, Kabbalah juga lekat
dengan ritus-ritus ajaran kegelapan dan satanisme.
Banyak ritus yang dilakukan para Kabalis
guna “memelihara” jiwa Kabbalahnya, antara lain ritus pengorbanan nyawa
manusia, ritus meminum darah, ritus seks bebas, dan sebagainya. Sejak berabad
silam Gereja menentang ajaran ini. Namun para Kabalis kemudian melakukan perlawanan terhadap Gereja dan bahkan
mendirikan gerejanya sendiri dengan nama Gereja Setan (Satanic
Church). Di Indonesia, kasus Gereja Setan pernah diberitakan
ada di Bandung dan tempat lainnya, namun kemudian menguap begitu saja.
Merunut akar Kabbalah,
bukanlah hal yang mudah dilakukan. Para sejarawan Barat menyepakati bahwa Kabbalah merupakan kepercayaan inti dari
kelompok mistis tertua dunia yang dikenal dengan sebutan Kelompok Persaudaraan
Ular (Brotherhood of the Snake). Rezim Raja Namrudz di Babylonia
dan Firaun di Mesir merupakan tonggak-tonggak awal yang amat penting bagi
perjalanan kepercayaan ini.
Di masa-masa pra dan awal Perang
Salib, sekitar abad ke-11 Masehi, Kabbalah
mulai menampakkan diri di daerah Perancis Selatan. Peneliti Kabbalah Barat, Olivia Prince dan Lynn Picknet, penulis “The Templar Revelation”,
menyatakan bahwa pembawa ajaran ini salah satunya adalah kedatangan sepasukan
ksatria Yohanit dari Calabria, Belgia, ke sebuah wilayah yang dikuasai Mathilda de Tuscany dan Godfroi de Boullion (Knights Templar).
[Sumber: eramuslim.com, alumnistan.blogspot.com]
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu
tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan
dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya”.
(QS.
Al-Israa’: 36)
“Orang-orang yang mengikuti sesuatu tanpa
pengetahuan yang cukup adalah sama dengan orang-orang jahiliyah.”
(Sayyid
Quthb)
No comments:
Post a Comment